Tuesday, May 14, 2019

Ngentot gadis perawan kota jakarta

  9nagaasia       Tuesday, May 14, 2019
Narasi sek – Saya seseorang pegawai di satu diantara perusahaan swasta di kota DKI, nama saya Iwan, Saya berusia 30 tahun dengan tinggi tubuh 170 cm dan berat tubuh 65 kg serta kata cewek-cewek sich, saya mempunyai muka serta badan yang begitu baik untuk seseorang lelaki bujangan. Perusahaan tempat saya kerja menetapkan lima hari kerja yakni tiap hari senin sampai Jumat, hingga tiap hari sabtu saya tetap ada di dalam rumah yang disebut satu diantara kompleks elit di kota saya itu. Tiap hari sabtu saya tetap isi waktu dengan lihat situs porno, majalah porno, serta melihat film pornoh yang saya sewa di satu diantara rental yang ada di kompleks itu, serta hal tersebut berjalan sepanjang beberapa bulan.

Satu waktu hal itu tidak saya kerjakan sebab sesudah saya lihat Riska anak tetangga saya yang masih duduk di kelas 1 SMP yang kurang lebih berusia 12 tahun serta saya begitu kagum dengan kemolekan badan anak itu. Riska mempunyai badan yang indah untuk ukuran anak seumur ia dengan tinggi tubuh seputar 155 cm serta berat tubuh seputar 45kg dan mempunyai dua bukit kembar yang memiliki ukuran sedang yang tercermin dari benjolan padat di balik seragam sekolah yang ketat serta tank top yang biasa dikenakannya serta yang tidak kalah menariknya dia mempunyai pantat yang begitu padat serta berisi yang kelihatan dari rok sekolah setinggi lutut serta rok mini yang dia gunakan serta anehnya saya belum pernah lihat terdapatnya garis CD yang dia gunakan, serta yang tentu memiawnya belum ditumbuhi bulu-bulu halus. Saya seringkali lihat riska kesekolah tiap hari dengan menyengaja berdiri dimuka rumah sebelum saya pergi kerja atau pada sore hari sepulang kerja pada saat dia sedang berjalan-jalan sore di seputar kompleks serta saat itu saya tetap memandangi riska dengan begitu tajam serta penuh nafsu tetapi dia tidak menyadarinnya serta sampai satu hari riska mulai mengetahuinya serta mulai membalas tatapan saya dengan mata yang begitu merayu.

Semenjak insiden itu saya tetap terbayang-bayang dengan kemolekan riska tiap selesai kerja tetapi bukanlah saya jatuh hati kepadanya tetapi saya senang akan kemolekan tubuhnya serta begitu bernafsu untuk mencicipinnya, tapi nafsu birahi itu saya tahan serta saya lampiaskan dengan cuma memandangi tubuhnya dari balik pagar pada sore hari pada saat dia sedang jalan-jalan dikompleks. Riska tetap memakai tank top serta rok mini tiap akan berjalan- jalan di sekitar kompleks bersama dengan kakak serta sepupunya (Yani yang sedang kuliah smst 2 serta Neni yang duduk di sma kls 3) serta inilah kerjakan tiap sore. Seperti umumnya pada sore hari tiap pulang kerja saya tetap menanti riska untuk memandangi tubuhnya, tapi saat itu saya bingung sebab riska cuma sendiri saja berjalan dengan begitu enjoy serta seperti biasa juga dia cuma menggunakan tank top yang saat itu berwarna kuning serta rok mini berwarna putih tembus pandang serta yang tidaklah terlalu ketat.

Dengan begitu nafsu saya tatap ia dari balik pagar serta ia juga membalasnya serta tanpa ada saya sangka-sangka riska ke arah ke pintu pagar rumah saya, serta dalam hati saya menanyakan mungkin ia akan geram sebab saya tetap menatapnya, tapi hal itu tidak berlangsung, ia justru tersenyum manis sekalian duduk dideket dimuka pagar rumah saya yang membuat nafsu saya makin tinggi sebab dengan bebas saya bisa memandangi badan riska serta yang lebih mengasikan dia duduk dengan menyilangkan pahannya yang membuat beberapa roknya terungkap pada saat angin tiup dengan lembutnya tetapi dia diam serta biarkan saja.

Dengan penuh nafsu serta ingin tahu ingin lihat badan riska dari dekat karena itu saya mendekati ia serta bertannya “Duduk sendirian nih bisa saya temanin,” dengan kaget riska mambalikan mukanya serta mengatakan “eh…… boooboleh.” Saya langsung duduk pas di sebelahnya karena deker itu cuma cocok untuk dua orang.

Serta untuk kurangi kebisuan saya bertannya pada riska “Biasanya bertiga, temennya mana..?”, dengan terbata-bata riska mengatakan “Gi.. gini om, mereka i.. itu bukan teman saya tapi kakak serta sepupu saya.” saya langsung malu sekali serta kerkata “Sorry.” kemudia riska menerangkan jika kakak serta sepupunnya ke satu diantara mal namannya MM. Riska mulai kelihatan enjoy tapi saya makin tegang jantungku makin berdetak dengan kerasnya karena dengan dekatnya saya bisa memandangi paha mulus riska ditambahkan dua bukit kembarnya tersembul dari balik tank topnya jika ia salah tempat.

Diam-diam saya mengambil pandang untuk memandangnya tetapi ia mulai mengetahuinya tapi justru ke-2 bukit kembarnya itu lebih diperlihatkannya keaku yang membuat saya makin salah tingkah serta tampa menyengaja saya menyentuh pahanya yang putih tanpa ada tertutupi oleh rok mininya sebab tertiup angin yang membuat riska kaget serta riskapun tidak geram benar-benar hingga tangan saya makin ingin tahu serta saya dekapkan tangan saya ke pahanya serta ia juga tidak geram juga serta kebetulan saat itu langitpun makin gelap hingga saya pakai secara baik dengan perlahan tangan kiri saya yang ada diatas pahanya saya pindahkan ke pinggannya serta meraba-raba perutnya sekalian hidungku saya dekatkan ketelingannya yang membuat riska kegelian sebab semburan nafasku yang begitu bernafsu serta mata ku tidak berkedip lihat ke-2 bukit kembarnya yang memiliki ukuran sedang

Tanpa ada saya sadari tangan kiri saya sudah menyelinap dalam tank top yang dia pakai ke arah kepunggunya serta dari sana saya temukan satu kain yang begitu ketat yang disebut tali BH nya serta dengan sigapnya tangan saya buka ikatan BH yang dipakai riska yang membuat tangan saya makin bebas ber gerilya dipunggunya serta perlahan- tempat menyelinap kebukit kembarnya dan tangan kanan saya buka ikatan tali BH riska yang ada di lehernya serta dengan bebas saya menarik BH riska itu keluar dari tank topnya sebab saat itu riska mengggunakan BH yang biasa dipakai bule saat berjemur. Sesudah saya buka BHnya sekarang dengan bebas tangan saya meraba, memijit serta memelintir bukit kembarnya yang membuat riska kegelian serta kelihatan pentil bukit kembarnya sudah jadi membesar serta berwarna merah serta tanpa ada dia sadari dia mengatakan “Terusss.. nikmattttt.. Ommmm……….. ahh.. ahhhh….”

Serta itu membuat saya makin bernafsu, lalu tangan saya pindahkan ke pinggannya kembali serta mulai memasukannnya ke rok mini yang dia gunakan dengan terlebih dulu turunkan res yang ada dibelakang roknya, lalu tangan saya input dalam rok serta CDnya serta meremas-remas bokongnya yang padat serta berisi serta nyatanya riska menggunakan CD mode G string hingga membuat saya berpikir anak SMP seperti ia kok telah memakai G string tapi itu membuat pikiranku sampai kini terjawab jika riska sampai kini memakai G string hingga tidak kelihatan terdapatnya garis CD.

Lima menit berlalu terdengar suara riska “Ahh.. terusss Om… terusss.. nikmattttt.. ahh.. ahhhh…” cuma kalimat itu yang keluar dari mulut riska saat saya menyentuh serta memasukkan jari tengan saya ke memiawnya yang belum ditumbuhi bulu-bulu itu dari belakang serta saya juga semakin menggencagkan seranganku dengan mengocok memiawnya secara cepat. Mendadak pecahlah rintihan nafsu keluar dari mulut Riska. “Ouuhhh..

Ommmm.. selalu.. ahhh.. ahhhhhhhhh.. ahhhhhhhhhhhhhh..” riska alami orgasme untuk yang pertama-tama. Sesudah riska alami orgasme saya langsung tersentak dengar suara beduk magrib serta saya hentikan seranganku serta membisikan beberapa kata ketelinga riska “Udah dahulu ya..” dengan begitu sedih riska buka matanya serta kelihatan terdapatnya kekesalan karena birahinya sudah tiba dikepala serta saya memerintahnya pulang sekalian mengatakan “Kapan-kapan kita teruskan ,” dia langsut menyahut “Ya om saat ini saja tanggung nih, lihat memiaw saya sudah basah..” sekalian dia menggenggam memiawnya yang membuat saya berpikir anak ini tinggi nafsunya serta saya memberikannya pemahaman dan dia pulang dengan penuh kekecewan tanpa ada membereskan tank top serta roknya yang resnya belum juga dinaikan tetapi tidak membuat rok mininya turun sebab ukuran pingganya yang besar, tapi ada yang lebih kronis dia lupa ambil BH nya yang saya terlepas barusan hingga kelihatan bukit kembarnya bergoyang-goyang serta dengan samar-samar kelihatan putting gunung kembarnya yang sudah jadi membesar serta berwarna merah dari balik tank topnya yang pasti akan membuat tiap orang yang berpapasan dengannya akan menatapnya dengan tajam penuh tanda pertanyaan.

Sesudah saya sampai di dalam rumah saya langsug mencium BH riska yang dia lupa, yang membuat saya makin teropsesi dengan bentuk gunung kembarnya serta bisa saya pikirkan dari bentuk BH itu. Semenjak insiden sore itu, lamunanku makin berani dengan menghayalkan enaknya bersetubuh dengan riska tetapi peluang itu tidak segera hadir serta yang mengejutkan riska belum pernah jalan-jalan sore serta hal itu sudah berjalan sepanjang 1 minggu semenjak insiden itu, yang membuat saya menanyakan apa ia malu atau geram atas insiden itu, sampai satu hari persisnya di hari sabtu pagi serta saat itu saya libur, cuaca begitu gelap sekali serta akan turun hujan, saya makin BT karena itu rutinitas saya yang dahulu mulai saya kerjakan dengan melihat film porno, tetapi saya begitu jemu dengan kaset itu.

Hujanpun turun dengan derasnya serta untuk hilangkan rasa malas serta jemu saya mengambil langkah ke arah keteras rumah saya untuk ambil koran pagi, tetapi setibanya dimuka kaca jendela saya tersentak lihat seseorang anak SMP sedang berteduh, dia begitu kedinginan karena pakaiannya basah semuannya yang membuat semua punggunya kelihatan termasuk juga tali BH yang dia gunakan. Perlahan nafsuku mulai naik serta saya lihat anak itu yang sepertinya saya kenal serta nyatanya benar anak itu ialah Riska, serta saya berpikir mungkin ia kehujanan waktu pergi sekolah hingga pakaiannya basah semua. Lalu saya mengendalikan strategi dengan kembali pada ruangan tengah serta saya lihat film porno masih On, karena itu saya juga punyai inspirasi dengan megulang dari pertama film itu serta akupun kembali pada ruangan tamu serta buka pintu yang membuat riska kaget.

Saat riska kaget kemudia saya bertannya pada ia “Lo riska ngak kesekolah nih?” dengan malu- malu riska menjawab “Ujan om..” saya langsung bertannya “Ngak apa-apa terlambat.” “Ngak apa-apa om sebab ini hari ngak ada ulangan umum .” riska menjawab serta saya langsung bertannya “Jadi ngak apa-apa ya ngak kesekolah?”. “Ia om”, riska menjawab serta dalam hati saya langsung berpikir jika sampai kini riska belum pernah terlihat sebab dia belajar untuk ulangan umum, serta berikut peluang yang saya tunggu- nantikan serta saya langsung menawarinya untuk masuk dalam serta tanpa ada malu-malu sebab sudah kedingin ia langsung masuk dalam ruangan tamu serta langsung duduk serta saat itu saya memerhatikan gunung kembarnya yang samar- samat ditutupi BH yang kelihatan dari balik seragam sekolahnya yang sudah basah hingga kelihatan cukup transparan. Lihat riska yang kedinginan, karena itu saya menawari ia untuk mengeringkan badannya di serta ia juga sepakat serta saya memberikan satu kamar di ruangan tengah serta saya memberitahu ia jika disana ada handuk serta pakaian seadannya. Secara cepat riska ke arah ke ruangan tengah yang dari sana ada TV serta sedang saya putar film porno, hal itu membuat saya suka, sebab riska sudah masuk dalam jebakanku serta berdasar pada prediksi saya jika riska tidak ganti pakaian tapi akan berhenti untuk melihat film itu.

Sesudah beberapa lama saya menanti nyatanya riska tidak kembali serta akupun ke arah keruang tengah serta seperti dugaanku riska melihat film itu dengan tangan kanan di roknya sekalian mengocok memiawnya serta tangan kiri menggenggam bukit kembarnya. Saya memerhatikan dengan cermat semua kelakuannya serta perlahan saya ambil handy cam serta merekam semua aktivits menggenggam serta mengocok memiaw serta bukit kembarnya yang dia kerjakan sendiri serta rekaman ini akan saya pakai untuk mengancamnya bila dia bertingkah. Sesudah rasakan senang saya merekamnya. Saya menaruh alat itu lalu saya mendekati riska dari belakang. Saya berbisik ketelinga riska, enak ya, riska langsung terkejut serta buru- buru melepas tangannya dari memiaw serta bukit kembarnya, saya langsung tangkap tangannya serta berbisik “Teruskan saja, saya akan membantumu.” lalu saya duduk dibelakang riska serta memerintah riska untuk duduk di pangkuanku yang waktu itu penisku sudah menegang serta saya rasa riska mengerti terdapatnya benda tumpul dari balik celana yang saya gunakan.
Dengan perlahan, tanganku saya lingkarkan keatas bukit kembarnya serta ciumanku yang menggebu-gebu mencium leher putih riska, tangan kananku buka kancing pakaian riska satu per satu sampai kelihatan bukit kembarnya yang masih tertutupi BH yang memiliki bentuk sama saat insiden yang sore kemarin.

Riska kadang-kadang menggelinjat saat saya menyentuh serta meremas bukit kembarnya tetapi hal itu belum cukup, karena itu saya membuka beberapa kancing pakaian seragam yang basah yang dipakai riska lalu tagan kiri saya masuk ke rok riska serta mainkan bukit kecilnya yang sudah basah serta saat itu rok yang dia pakai saya naikan ke perutnya dengan paksa hingga kelihatan dengan jelas G string yang dia pakai. Saya langsung merebahkan badannya di atas karpet sekalian mencium bibir serta telinganya dengan penuh nafsu serta dengan perlahan ciuman itu saya alihkan ke leher mulusnya serta menyelinap ke ke-2 gunung kembarnya yang masih tertutup BH yang membuat riska semakin terangsang serta tanpanya sadari dari mulutnya keluarkan desahan yang begitu keras. “Ahhhhh terussssssss Omm…….. terusssssss…. nikmattttttt….. ahh…. ahhhhhhhhhhh……. isap selalu Om.. Ahhhh…….. mhhhhhhhh. Omm…” Sesudah lama menyedot bukit kembarnya yang membuat pentil bukit kembarnya jadi membesar serta berwarna merah muda, perlahan- tempat ciuman saya alihkan ke perutnya yang masih rata serta begitu mulus membuat riska lebih kesenangan. “Ahh ugggh…. uuhh…. agh…. uhh…. aahh”.

Dengar desahan riska saya semakin lebih bernafsu untuk mencium memiawnya, tetapi kegiatanku di perut riska belum usai serta saya cuma memakai tangan kiri saya untuk mainkan memiawnya khususnya klitorisnya yang lalu dengan memakai ke-3 jari tangan kiri saya, saya berupaya untuk memasukkan dalam memiaw riska, tetapi ke-3 jari saya itu tidak cocok dengan ukuran memiawnya hingga saya coba memakai dua jari tapi itupun percuma yang membuat saya berpikir sempit memiaw anak ini, tapi sesudah saya memakai satu jari baru bisa masuk dalam memiawnya, itupun dengan sulit payah sebab sempitnya memiaw riska.

Dengan perlahan kumaju mundurkan jari ku itu yang membuat riska mendesah. “Auuuuuggggkkkk…” jerit Riska. “Ah… tekan Omm.. enaaaakkkkk…terusssss Ommm…” Sampai beberapa waktu kemudia riska mendesah dengan panjang. “Ahh ugggh…, uuhh…, agh…, uhh…, aahh”, yang membuat riska terkulai lemah serta saya rasa ada cairan kental yang menyempor ke jari saya serta saya mengerti jika riska barusan rasakan Orgasme yang begitu nikmat. Saya tarik tangan saya dari memiawnya serta saya meletakan tangan saya itu dihidungnya supaya riska bisa mencium berbau cairan cintannya.

Sesudah sesaat saya lihat riska mulai rasakan fresh kembali dan saya memerintah ia untuk ikuti pergerakan seperti yang berada di film porno yang saya putar yakni menari striptis, tetapi riska terlihat malu tapi ia lalu bersedia serta mulai menari seperti penari striptis sungguhan. Perlahan riska melepaskan pakaian yang dia gunakan serta tinggal hanya BH seksinya, lalu disusul rok sekolahnya yang melingkar diperutnya hingga cuma kelihatan G string yang dia gunakan serta saya memerintahnya ke arah ke sofa serta minta ia untuk lakukan tempat doggy, riska juga menurutinya serta ia juga bertumpuh dengan ke-2 lutut serta telapak tangannya.

Dengan lihat riska pada tempat demikian saya langsug menarik G string yang dia gunakan mengarah perutnya yang membuat belahan memiawnya yang sudah basah tercipta dari balik G string nya, serta akupun menyedot memiawnya dari balik G string nya serta perlahan saya turunkan G string nya secara cepat hingga G string yang riska gunakan ada di ke dua paha mulusnya, hingga dengan bebas serta penuh semangat saya menjilat, tiup, memelintir klitorisnya dengan mulut saya.

“Aduh, Ommm…! Pelan-pelan dong..!” tuturnya sekalian mendesis kesakitan Riska menjatuhkan tubuhnya kesofa serta cuma bertumpuh dengan memakai ke-2 lututnya. Saya selalu menjilati bibir memiawnya, klitorisnya, bahkan juga jariku kugunakan untuk buka lubang sanggamanya serta kujilati dinding memiawnya secara cepat yang membuat riska mendesah dengan panjang. “Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”. “Hmm…, aumm…, aah…, uhh…,ooohh…, ehh”. “Oooom…, uuhh…” Riska menggeliat- geliat liar sekalian memegangi tepi sofa. “Ahhh… mhhh… Omm…” demikian desahannya. Saya selalu bekerja dimemiawnya. Lidahku makin intens menjilati liang kemaluan Riska. Sesekali kutusukkan jariku ke memiawnya, membuat Riska tersentak serta memiawik kecil. Kugesek-gesekkan satu kali lagi jariku dengan memiawnya sekalian masukkan lidahku ke lubangnya. Kugerakkan lidahku di sana dengan liar, hingga riska makin tidak karuan menggeliat.

Sesudah cukup senang mainkan vaginanya dengan lidahku serta saya bisa rasakan vaginanya yang teramat basah oleh lendirnya saya juga buka BH yang dipakai riska begitu juga dengan G string yang masih melingkar dipahanya serta saya memerintah di untuk duduk disofa sekalian memerintah ia buka celana yang saya pakai, tapi riska masih malu untuk mengerjakannya, hingga saya memutuskan yakni dengan membimbing tanggannya masuk ke balik celana saya serta memerintah ia menggenggam penis saya yang sudah menegang dari barusan. Sesudah menggenggam penis saya, dengan sigapnya semua celana saya (termasuk juga celana dalam saya) di turunkannya tanpa ada malu-malu oleh riska yang membuat penis saya yang cukup besar untuk ukuran indonesia yakni memiliki ukuran 20 cm dengan diameter 9 cm tersembul keluar yang membuat mata riska melotot melihat sekalian menggenggamnya, serta saya minta riska menyedot penis saya serta dengan malu-malu juga dia menyedot serta mengulum penis saya, tetapi penisku cuma bisa masuk sedalam 8 cm dimulut riska serta akupun memaksa untuk masik lebih dalam sampai menyentuh tenggorokannya serta itu membuat riska hampir muntah, lalu dia mulai menjilatinya dengan pelan- perlahan lalu mengulum-ngulumnya sekalian mengocok-ngocoknya, dihisap- hisapnya sambil matanya memandang ke wajahku, saya sampai merem melek rasakan kesenangan yang tanpa tara itu.
Secepatnya tangan kananku meremas bukit kembarnya, kuremas-remas sekalian dia selalu mengisap-isap penisku yang sudah menegang makin menegang .

Lalu saya memerintah riska mengurut penisku dengan memakai bukit kembarnya yang masih memiliki ukuran sedang itu yang membuat bukit kembar riska makin kencang serta jadi membesar. Serta memberikan warna yang makin merah.

Sesudah senang, saya rebahkan badan riska disofa serta saya ambil bantal sofa serta meletakan dibawan pantat riska (style konvensional) serta saya membuka ke-2 selangkangan riska yang membuat memiawnya yang sudah jadi membesar serta belum ditumbuhi bulu-bulu halus itu merekah hingga kelihatan klitorisnya yang sudah jadi membesar. Batang penisku yang sudah tegang serta keras, siap menyodok lubang sanggamanya. Dalam hati saya membatin, “Ini ia saatnya… lo akan habis,riska..!” mulai pelan-pelan saya masukkan penisku ke liang surganya yang mulai basah, tetapi begitu susah sekali, seringkali meleset, sampai dengan berhati-hati saya angkat ke-2 kaki riska yang panjang itu kebahu saya, serta baru saya dapat memasukkan kepala penisn saya, serta cuma ujung penisku saja yang bisa masuk di bagian permukaan memiaw riska. “Aduhhhhhh Omm.. aughhhhghhhhh… ghhh… sakit Omm…” jerit Riska serta kelihatan riska menggigit bibir bawahnya serta matanya kelihatan berkaca-kaca sebab kesakitan. Saya lalu menarik penisku kembali serta dengan hati2 saya dorong untuk coba memasukannya kembali tetapi itupun percuma sebab masih rapatnya memiaw riska meskipun sudah basah oleh lendirnya.

Serta sesudah seringkali saya coba pada akhirnya sekali hentak karena itu beberapa penis saya juga masuk. Tidak lama kemudian saya betul-betul sudah tembus “gawang” keperawanan riska sekalian teriring suara jeritan kecil.

“Oooooohhhhgfg….. sa… kiiiit…. Sekkkallliii…. Ommmmm….”, serta saya maju mundurkan penis saya dalam memiaw riska “Bless, jeb..!” jeb! jeb! “Uuh…, uh…, uh…, uuuh…”, dia mengeluh. “Auuuuuggggkkkk…” jerit Riska. “Ommm Ahh…, matt.., maatt.., .ii… aku…” Dengar erangan itu saya lalu berhenti serta biarkan memiaw riska terlatih dengan benda asing yang barusan masuk serta saya rasakan penis saya di urut serta di isap oleh memiaw riska,tetapi saya masih diam saja sekalian menyedot bibir mungilnya serta membisikan “Tenang sayang kelak hilang sakitnya, serta kamu akan terlatih serta rasakan lebih enak.” Sebelum riska sadar dengan apa yang berlangsung, saya menyodokkan kembali penisku ke memiaw riska secara cepat tetapi sebab masih sempit serta dangkalnya nya memiaw riska karena itu penisku cuma bisa masuk sejauh 10 cm saja, hingga ia berteriak kesakitan ke-3 saya paksa lebih dalam . “Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”. “Hmm…, aumm…, aah…, uhh…, ooohh…, ehh”.

“Ooommm…,sakkkitt…… uuhh…, Ommm…,sakitttt……….. ahh”. “Sakit sekali………… Ommm…, auhh…, ohh…” “Riska tahan ya sayang”. Untuk meningkatkan daya nikmat saya minta riska turunkan ke-2 kakinya ke atas pinggulku hingga jepitan memiawnya pada penisku makin kuat.. Nyaman serta hangat sekali memiawnya..! Kukocok keluar masuk penisku tanpa ada ampun, hingga tiap tarikan masuk serta tarikan keluar penisku membuat riska rasakan sakit pada memiawnya. Rintihan kesakitannya makin meningkatkan nafsuku. Setiap saat penisku bergesek dengan kehangatan alat sanggamanya membuatku rasakan nikmat tidak terkatakan.

Lalu saya mencapai ke-2 gunung kembar yang berguncang-guncang di dadanya serta meremas-remas daging kenyal padat itu dengan kuat serta kencang, hingga riska menjerit setinggi-tingginya. Akupun langsung melumat bibir riska membut badan riska makin menegang. “Oooom…., ooohh…, aahh…, ugghh…, aku…, au…, mau…, ah…, ahh…, ah…, ah…, uh…, uhh”, badan riska menggelinjang hebat, semua anggota badannya bergetar serta mengencang, mulutnya mengeluh, pinggulnya turun naik secara cepat serta tangannya menjambak rambutku serta mencakar tanganku, tetapi tidak kuperdulikan. Untunglah ia tidak mempunyai kuku yang panjang..! Lalu riska memeluk tubuhku dengan erat. Riska sudah alami orgasme untuk yang kesekian kalinya. “Aaww…, ooww…, sshh…, aahh”, desahnya . “Aawwuuww…, aahh…, sshh…, selalu Ommm, terruuss…, oohh” “Oohh…, ooww…, ooww…, uuhh…, aahh… “, rintihnya lemas meredam nikmat ke-3 hampir 18 cm penisku masuk dalam memiawnya serta menyentuh rahimmnya. “Ahh…, ahh…, Oohh…” serta, “Crrtt…, crtr.., crt…, crtt”, air maninya keluar. “Uuhh… uuh… aduh.. aduh… aduhh.. uhh… selalu.. selalu.. cepat… cepat aduhhh..!” Sesaat nafas saya seakan memburunya, “Ehh… ehhh… ehh..” “Uhhh… uhhh…. aduh… aduh… cepat.. cepat Ommm… aduh..!” “Hehh.. eh… eh… ehhh..” “Aachh… saya ingin keluar… oohh… yes,” dan… “Creeet… creeet… creeet…” “Aaaoooww… sakit… ooohhh… yeeaah… terus… aaahhh… masukkin yang dalam Ommm ooohhh… saya ingin keluar… terus… aahhh… enak benar, aku… tidak tahaaan… aaakkhhh…”

Sesudah riska orgasme saya makin bernafsu memompa penisku dalam memiawnya, saya tidak mengerti jika cewek yang saya nikmati ini masih ABG berusia 12 tahun. Riska juga makin lemas serta cuma pasrah memiawnya saya sodok. Selain itu … saya dengarkan lirih … suara riska meredam sakit sebab desakan penisku dalam liang memiawnya yang makin dalam tembus rahimnya. Saya juga makin cepat untuk mengayunkan pinggulku maju mundur untuk tercapainya kenikmatan. Kurang lebih 10 menit saya lakukan pergerakan itu. Mendadak saya rasakan denyutan yang makin keras untuk menarik penisku lebih dalam , serta.. “Terus.., Omm.., selalu.. kan..! Mari.., teruskan… dikit .., mari..!” kudengar pintanya dengan suara yang kecil sekalian ikuti pergerakan pinggulku yang makin jadi. Serta selang beberapa saat tubuh kami berdua menegang sekejap, kemarin. ., “Seerr..!” berasa spermaku mencair serta keluar penuhi memiaw riska, kami juga lemas dengan keringat yang makin membasah di tubuh.

Saya langsung memeluk riska serta membisikan “Kamu hebat sayang, apa kamu senang..?” diapun tersenyum senang, lalu saya menarik penis saya dari memiawnya hingga beberapa cairan sperma yang saya tumpahkan di memiawnya keluar bersama dengan darah keperawanannya, yang membuat nafsuku naik kembali, serta akupun memompa memiaw riska kembali serta ini saya kerjakan sampai sore hari serta memiaw riska mulai terlatih serta sudah bisa mengimbagi semua gerakanku serta akupun mengajarinya beberapa style dalam bercinta. Sekalian bertanya banyak hal padanya “Kok anak SMP kaya kamu sudah kenakan G string serta BH seksi” riska juga menjelaskannya “bahwa dia diajar oleh kakak serta sepupunya” bahkan juga tuturnya dia mempunyai daster tembus pandang (transparan). Dengar narasi riska saya langsung berpikir adiknya saja sudah hebat bagaimana kakak serta sepupunya, tentu hebat juga.

Kapan-kapan saya akan menikmatinya juga. Sesudah insiden itu saya serta riska seringkali lakukan sex di dalam rumah saya serta di tempat tinggalnya saat ortu serta kakanya pergi, yang umumnya kami kerjakan di ruangan tamu, kamar tidur, kamar mandi, meja kerja, meja makan, dapur., halaman belakang rumah dengan beberapa jenis style serta sampai saat ini, jika saya sudah horny tinggal telephone sama ia serta begitu juga dengan ia. Riska saat ini sudah berusia 14 tahun serta masih senang dateng berkunjung ke rumah saya, bahkan juga riska tidak keberatan jika saya suruh melayani kawan-kawan saya serta sempat sekali dia melayani empat sekaligus juga kawan-kawan saya yang membuat riska tidak sadarkan diri sepanjang 12 jam, tetapi sesudah sadar dia minta agar melayani lebih banyak tuturnya. Yang membuat saya berpikir jika anak ini maniak seks, serta itu membuat saya suka sebab sudah ada ABG yang memberi kepuasan saya serta kawan-kawan.
logoblog

Thanks for reading Ngentot gadis perawan kota jakarta

Previous
« Prev Post