www.majalahebook.com Entah bakal durian runtuh darimana, tiga dari iparku, sempat main-main cinta denganku. Padahal saya bukan termasuk juga kategori pengejar cinta. Biarpun pengalaman sex-ku pass pass tidak sedikit, Tetapi saya bukan maniak sex. Ini yakni seri percintaan dgn ipar iparku yg bila saya miliki kala dapat saya tuliskan utk kamu, & sekedear melepaskan uneg uneg hatiku, sebab sejauh ini narasi ini cuma kupendam buat diriku sendiri.Saya biasa memanggilnya Mbak Rina (samaran), wajahnya tak terlampaui menawan, tapi wajahnya lembut & tubuhnya putih langsing. Beliau yakni istri dari kakaknya istriku. Umurnya kurang lebih 45 tahunan, ke-2 anaknya kuliah diluar kota, sedangkan suaminya mempunyi tugas yg mengharuskan dirinya jarang ada di rumah. Dirinya tinggal di Jakarta, sedangkan saya di kota S, tetapi begitu saya tidak jarang ke rumahnya dikarenakan nyaris tiap bln saya Lembaga ke Jakarta. Atas permintaan istri, saya senantiasa diminta utk mampir buat sekedar memberikan oleh-oleh untuknya.
Aspek ini berlangsung bertahun th, meski saya paling sering ketemu dgn Mbak Rina tidak dengan di dampingi suaminya, tapi kami tak sempat lakukan perihal yg aneh-aneh. Lebih-lebih tindakan, berpikir ke arah sana pula saya tak sempat. Sampai sebuah hri, sejarah itu terjadilah.
Sore itu selesai rapat Lembaga di Jakarta, saya cepat menelpon ke Mbak Rina bahwa saya mengambil titipan dari istriku & jikalau Mbak Rina tak kemana-mana saya bakal mampir ke rumahnya. Sesudah mendapat konfirmasi, cepat saya kembali ke hotel utk membawa kerupuk mentah titipan istriku & tasku buat check out. Memang Lah saya merencanakan dari rumah Mbak Sri saya ingin cepat ke Pulogadung buat serentak pulang ke kotaku naik Bis tengah malam.
